
Cincau sering menjadi bahan tambahan saat membuat es campur atau sejenisnya. Bentuk cincau menyerupai agar-agar, dibuat dengan cara merendam daun cincau di dalam air. Sebelumnya, daun diremas-remas atau dihancurkan. Ada pula yang merebus daun cincau terlebih dahulu.
Pada tahap ini, air rendaman daun cincau biasanya diberikan sedikit soda kue sebagai pengawet. Setelah didiamkan selama beberapa jam, terbentuklah gel-gel. Itu terbentuk karena daun cincau mengandung karbohidrat yang mampu mengikat molekul-molekul air.
Nama "cincau" sendiri berasal dari dialek Hokkian Sienchau yang lazim dilafalkan di kalangan Tionghoa di Asia Tenggara. Arti kata cincau dar bahasa asalnya sebenarnya adalah nama tumbuhan (Mesona spp.) yang menjadi bahan pembuatan gel ini.
Warna cincau bermacam-macam, mulai dari hijau hingga hijau pekat, lalu ada pula cincau hitam. Tak hanya warna, konsistensi cincau pun berbeda satu sama lain karena jenis daun yang dipakai berbeda-beda.
Tekstur cincau yang kenyal dan lembut membuatnya banyak disukai orang. Tak hanya itu, cincau juga memiliki efek penyejuk serta peluruh. Cincau secara tradisional juga percaya dapat menjadi penurun panas, mual, mengatasi diare, mencegah gangguan pencernaan dan menurunkan tekanan darah tinggi.
Cincau hitam mengandung antioksidan yang cukup tinggi, bahkan melebihi kandungan antioksidan dalam vitamin E. Antioksidan ini sangat baik untuk kecantikan dan kesehatan kuku serta kulit. Fakta sehat lainnya, cincau juga mengandung serat larut air, yang saat berada dalam tubuh dapat menurunkan kadar gula dan lemak atau kolesterol. Tentunya ini menjadi pilihan sehat untuk hidangan berbuka puasa.
0 komentar:
Posting Komentar