
Seperti dikutip Health News Daily, sebuah penelitian dilakukan terhadap 3500 orang dewasa dan menunjukkan bahwa tidak ada kaitan omega-3 dengan kerja otak, kefasihan lisan atau demensia.
Penelitian ini dilakukan enam hingga 40 bulan, para peserta diberikan omega-3 untuk mengukur memori. Sebagian peserta diberikan omega-3 dari kapsul yang mengandung biji bunga matahari dan minyak zaitun, sementara kelompok yang lain mengkonsumsi margarin yang juga mengandung omega-3 untuk mengolah setiap hidangannya.
Pada sesi tes kognitif dengan menjawab pertanyaan, hasil tes tersebut kurang memuaskan. Hal ini menunjukkan jika omega-3 tidak memberikan manfaat atas mereka.
Secara umum para peneliti sudah melihat adanya penurunan fungsi kognitif. Peneliti akan mencoba memperpanjang waktu studi, karena mereka berpikir studi ini mungkin terlalu singkat untuk mengakses apakah minyak ikan dapat mencegah demensia.
Lynne Shinto, seorang profesor ilmu saraf dari Oregon Health dan Science University yang mengkhususkan pada ilmu omega-3 juga setuju dengan perpanjangan waktu studi ini. Para peneliti juga harus mempertimbangkan faktor genetik yang mungkin menurunkan demensia, atau penyakit lain yang memicu demensia seperti diabetes pada peserta.
Hubungan antara ikan dan omega-3 sebagai penguat kognitif memang ditemukan pada studi observasional sebelumnya, namun bagaimana ikan ini memberikan dorongan pada otak masih belum jelas.
Shinto lebih setuju jika omega-3 lebih bermanfaat membantu kesehatan jantung. Ternyata pernyataan ini juga dikuatkan oleh peneliti yang lain. "Tidak ada bukti bahwa mengkonsumsi minyak ikan memiliki manfaat untuk fungsi kognitif di kemudian hari," kata Alan Dangour, dosen di London School of Hygiene dan Tropical Medicine.
0 komentar:
Posting Komentar